2017年9月25日月曜日

Jalan-jalan ke Tokyo Game Show 2017

Pintu masuk hall tempat berlangsungnya TGS 2017
Akhir minggu ini, di Makuhari Messe (Convention Center yang berlokasi di prefektur Chiba) diselenggarakan acara tahunan Tokyo Game Show (TGS).
Saya nggak tahu alasan, kenapa namanya "Tokyo" Game Show, tapi acaranya di "Chiba". Jadi harap jangan protes ke saya ya.
Dua hari pertama yaitu tanggal 21-22 September, acaranya khusus bagi kalangan pelaku bisnis game, sehingga pengunjung otomatis tidak perlu membayar untuk melihatnya alias gratis kalau sudah registrasi. Lalu dua hari berikutnya yaitu tanggal 23-24 September, acaranya dibuka untuk umum tapi nggak gratis, alias harus membayar harga tanda masuk sebesar 1200 yen.
Saya mempunyai kesempatan untuk melihat acaranya hari ini. Acara dimulai jam 10:00 dan saya tiba di lokasi sekitar jam 10 lewat sedikit. Walaupun sudah banyak orang yang menunggu untuk masuk, namun (seperti kebiasaan orang Jepang) mereka antri dengan rapi jali, dipandu oleh petugas untuk memasuki area dimana acara dilaksanakan.
Tiket Masuk TGS 
TGS dari tahun ke tahun
TGS pertama kali diadakan pada tahun 1995. Di tahun ini, industri perangkat game dikatakan memasuki generasi ke 5. Dua bulan sebelum acara pembukaan TGS, Nintendo ikut dalam "perang" pemasaran perangkat game dan meluncurkan game terbarunya Nintendo64. Namun sayangnya, mereka tidak ikut memamerkan produknya di acara tersebut.
Hanya produk2 game (software) untuk Nintendo yang dikeluarkan oleh beberapa developer saja yang ikut pameran. Produk PlayStation dari Sony mendominasi acara tersebut, sehingga masyarakat pada saat itu sudah menduga bahwa Sony akan menjadi penggerak dan pemimpin dalam dunia game Jepang ke depan.
Stan perusahaan mobile game 6waves 
Pada tahun2 berikutnya, jumlah perusahan yang ikut ambil bagian pada TGS bertambah banyak. Selain perusahaan berskala besar, perusahaan kecil dan startup juga mulai bermunculan untuk bergabung dalam pameran.
Tahun ini, penyelenggaraan acara menitikberatkan pada 4 unsur, yaitu memperkuat penyiaran secara langsung penyelenggaraan (semua acara) melalui internet, menyebarluaskan e-sport kepada masyarakat, pengenalan game yang berbasis Virtual RealityAugmented Reality dan campuran antara keduanya (Mixed Reality), dan terakhir memperbanyak peserta (industri atau perusahaan) dari luar Jepang.
Dimana ada gula, disitu ada semut
Ada sekitar 609 perusahaan dan organisasi yang turut ambil bagian dalam acara selama 4 hari. Jumlah ini adalah 3 kali lebih banyak dibandingkan dengan jumlah perusahaan yang bergabung pada acara Game Show yang diadakan 5 tahun yang lalu. Dari total acara 4 hari, jumlah game ataupun barang2 yang dijual yang berhubungan dengan game diperkirakan sekitar 1300 buah.
Yang menarik, ada sekitar 317 perusahaan dan organisasi dari luar Jepang yang ikut meramaikan acara pada tahun ini. Dimana jumlah tersebut adalah lebih dari setengah dari jumlah total perusahaan/organisasi yang ambil bagian pada TGS 2017.
Stan PlayStation 
Saya juga sempat mampir di stan Indonesia yang juga ikut meramaikan TGS tahun ini. Indonesia mempunyai stan cukup besar dan meriah dan letaknya di dalam area yang disebut dengan "New Star's Asia". Di dinding stan ada tulisan besar "archipelageek".
Archipelageek adalah program yang diusung oleh Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF) dan Asosiasi Game Indonesia. Ada sekitar 6 developer game dan publisher yang ikut serta tahun ini.
Stan Indonesia di TGS 2017 
Dalam sambutan pembukaan TGS 2017, ketua CESA (Computer Entertainment Supplier's Association) Okamura Hideki mengatakan, bahwa kita ada di era dimana semua orang bisa menikmati game yang melebihi batas2 realitas. Lalu dia juga berkata bahwa, ini adalah momen bagi masyarakat di dunia untuk menciptakan kesempatan menikmati e-sport.
Pasar Game di Jepang
Pada saat pembukaan TGS pada tanggal 21 September, saham2 JASDAQ yang dilaporkan Nikkei mengalami kenaikan sebesar 0.19%. Sayangnya, kenaikan ini bukan karena adanya pergelaran TGS. Bahkan sebaliknya, ada beberapa saham yang berhubungan dengan game malah dijual ke pasaran, atau ada anak perusahaan pembuat game yang ikut pada perhelatan TGS mengalami sedikit kenaikan harga pada pembukaan pasar saham di pagi hari (tanggal 21), namun akhirnya malah mengalami penurunan harga di penutupan pasar.
Pengunjung di TGS 2017
Namun secara keseluruhan, pasar game domestik Jepang memang mengalami peningkatan yang pesat, yang nominalnya mencapai rekor tertinggi pada tahun 2016 sebesar 1 milyar 380 juta yen. Hanya perlu diberi catatan sedikit, bahwa nominal ini terutama adalah jumlah nilai game terjual dari game aplikasi pada gawai, bukan pada perangkat game portabel untuk rumahan. Game (software) yang diproduksi untuk perangkat game rumahan (berikut perangkat game/hardware nya), masih menunjukkan gejala yang tidak menggembirakan yaitu mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Hal ini berhubungan erat dengan perubahan pola bermain masyarakat, dari pola bermain game yang sifatnya "statis" (yaitu alat permainan membutuhkan suatu tempat dan hubungan koneksi ke layar televisi), kemudian berubah ke pola permainan game yang sifatnya "dinamis" (yaitu permainan dimainkan dengan gawai yang tidak membutuhkan tempat maupun koneksi ke layar televisi).
Ide orang Jepang ada2 saja....Cosplay dalam display di TGS 
e-sport pada TGS
Pada TGS tahun ini, e-sport merupakan jenis game yang mendapat perhatian khusus dari pengunjung. Delapan perusahaan game Jepang ternama, seperti Capcom (mungkin ada yang ingat dengan game legendaris Street Fighter ?) dan Sega Games mengadakan kompetisi terbuka e-sport selama acara TGS.
Menurut perusahaan riset Newzoo, sampai dengan tahun 2020, populasi masyarakat di dunia yang menikmati permainan e-sport ditaksir ada sekitar 500 juta orang.
Namun perkembangan e-sport di Jepang termasuk lambat. Salah satu sebabnya adalah belum adanya undang2 yang mengatur misalnya berapa besarnya hadiah (maksimal) yang bisa diberikan pada pemenang kontes e-sport. Lalu, kurangnya pusat2 latihan untuk mendidik orang yang ingin menjadi gamer profesional juga merupakan salah satu sebab lambatnya perkembangan e-sport di Jepang.
Salah satu e-sport yaitu Gran Turismo terbaru, yang memakai teknologi AI, VR dan 4K 
Penutup
Di TGS kali ini, seperti tahun sebelumnya ada banyak acara yang bisa disaksikan. Mulai dari acara peluncuran game baru, stan untuk mencoba langsung game, atau jika ada yang mau menguji ketrampilannya, kita bisa ikut pertandingan game.
Ada juga acara talk show yang berisi cerita atau tanya jawab dengan pelaku kreatif game mulai dari game designer, director, dll. Ada juga acara bincang2 para pelaku bisnis anime (dimana anime mempunyai hubungan yang kuat dengan game) dan pelaku industri game, dengan menghadirkan tokoh anime (pengisi suara) atau animatornya sendiri.
Stan game Tokimeki Idol 
Lalu tidak ketinggalan, ada juga acara untuk kemanusiaan yaitu barang2 koleksi dari pelaku bisnis game (misalnya game creator) yang merupakan barang yang biasanya tidak dijual atau tidak dapat ditemukan di pasaran (alias barang langka bagi penggemar game nya), dilelang dan uang hasil lelangnya dikumpulkan untuk amal bagi pemulihan daerah korban bencana alam.
Salah satu Cosplay di acara TGS
Dan tentunya, yang ditunggu2 dari para pengunjung adalah acara foto bersama cosplayer di area yang sudah disediakan, atau memfoto para gadis penunggu stan yang menarik, maupun sekedar antri untuk mendapatkan merchandise yang khusus disediakan pada saat pameran.
Acaranya TGS dilangsungkan setiap tahun. Jadi jika ada pembaca yang gemar game dan berminat, mungkin bisa menengok acara TGS berikutnya sambil berwisata tahun depan.
Merchandise oleh2 dari TGS 2017

2017年9月23日土曜日

Romantisme Musim Gugur di Kuil Heirinji

Momiji di sekitar Butsuden 
Bulan September di Jepang, kalau menurut kalender sudah memasuki musim gugur.
Alam juga sudah menunjukkan gelagatnya seperti itu. Urokogumo (awan berbentuk sisik ikan) sering terlihat akhir-akhir ini. Bunyi dari serangga musim panas seperti aburazemi, minminzemi, higurashi, dll, juga sudah tidak lagi terdengar.
Suhu udara siang tidak lagi lembap dan banyaknya angin yang berhembus membuat suhu udara juga mulai sejuk, terutama di malam hari. Makanan yang populer di musim gugur seperti biji kuri yang harum, jamur matsutake, dan buah nashi mulai bermunculan di supermarket. Bunga-bunga musim gugur seperti cosmos dan higanbana (Lycoris radiata) juga mulai bermekaran.
Musim gugur adalah musim yang paling saya suka selama "pengembaraan" saya di Jepang. 
Ada beberapa alasan yang menyebabkan saya menyukai musim ini.
Pertama, suhu udara yang sejuk.
Dibanding dengan cuaca dingin yang suhunya bisa menusuk tulang sumsum, maupun musim panas yang kelembapannya tinggi hingga terasa seperti mandi di sauna, hawa di musim gugur terasa sejuk dan pas bagi orang kelahiran daerah tropis seperti saya (ini menurut saya lho). 
Memang awal musim semi juga terasa sejuk karena masih menyisakan rasa agak dingin setelah musim salju. Namun, karena setelah musim semi adalah musim panas (dan bayangan saya adalah keringat yang mengucur deras sehingga membuat saya tidak begitu suka), maka euforia di awal musim semi tidak sebesar dibanding jika menyambut musim gugur. 
Fotografi adalah mengenai momen dan cahaya. Objek orang bisa menambah rasa suasana foto 
Kedua, ada objek favorit untuk difoto.
Saya suka fotografi, dan hanya di musim gugur daun momiji (maple) bisa mempunyai berbagai macam warna dari hijau, kuning, merah, pink dan lainnya. Ini tentunya amat menarik bagi saya sebagai objek untuk difoto.
Foto dengan Lensa Manual Trioplan 100/2.8 
Ketiga, saya bisa merasakan yang namanya wabi-sabi.
Wabi-sabi merupakan puncak pengungkapan rasa estetika masyarakat Jepang. Orang lain mungkin bisa merasakan wabi-sabi saat mengadakan upacara minum teh, atau meresapi sajak-sajak buatan Matsuo Basho. Dan saya bisa merasakannya pada musim gugur, saat daun sudah rontok ke bumi yang merupakan pertanda alam sudah siap menyambut kedatangan musim dingin yang sepi dan panjang.
Keempat, entah mengapa (dengan alasan yang susah untuk diungkapkan) saya merasakan ada romantisme di musim gugur.
Saat musim gugur, banyak spot yang bagus untuk "berburu" momiji. Dan saya akan membahas salah satu spot yang "agak" anti-mainstream, yaitu Kuil Heirinji di Saitama.
Penampakan Butsuden dari dalam taman
Kuil Heirinji
Kuil Heirinji bernama lengkap Kinpouzan Heirinji, dibangun pada tahun 1375. Pada saat dibangun, kuil ini letaknya di Iwatsuki-ku. Namun pada tahun 1663 kuilnya dipindah ke daerah Nobitome, masih di prefektur yang sama di Saitama sampai sekarang.
Kuil ini merupakan kuil Buddha dari aliran Rinzaishuu Myoushinji. Selain sebagai pusat pendidikan dan latihan Zen, di kuil ini juga terdapat komplek makam dari keluarga Oukouchi Matsudaira, di mana nenek moyangnya ada yang menjadi penasihat Shogun Tokugawa Ieyasu.
Jalan dari pintu masuk atau Soumon 
Kuil ini terletak di daerah yang bernama Musashino, daerah yang dahulunya adalah dataran yang dipenuhi dengan tanaman hagi dan susuki yang sangat indah bila dipadukan dengan bundarnya bulan di saat bulan purnama. Sehingga Musashino sering menjadi inspirasi keindahan dan bahan untuk seni sastra, kesenian dan kerajinan tangan. Bahkan nama Musashino sudah tertulis juga di Manyoushuu, yang merupakan kumpulan puisi tertua di Jepang.
Sanmon di area tengah kuil
Daerah Musashino dahulunya adalah daerah yang kekurangan air, sehingga di Zaman Edo dibangun jalur perairan yang sumbernya berasal dari Tamagawa Jousui. Dengan dibukanya aliran air, maka banyak orang yang kemudian pindah ke daerah ini dan membuka pertanian, perkebunan, juga menanam pohon-pohon dari berbagai jenis. Kemudian pohon-pohon ini membentuk hutan dengan jenis pohon campuran, yang masih ada sampai sekarang.
Patung A-Un di Sanmon
Komplek Kuil Heirinji mempunyai daerah yang luas dengan campuran berbagai macam jenis pohon (dalam Bahasa Jepang disebut Zoukibayashi) dalam area 43 hektar. Zoukibayashi di Komplek Kuil Heirinji ini merupakan daerah yang telah ditetapkan sebagai Kekayaan Alam Nasional (hanya di sini yang menyandang predikat ini di Jepang).
Di kuil ini juga disimpan hasil karya dari seniman-seniman terkenal Jepang seperti Tomioka Tessai dan Hayami Gyoshuu. Lalu Kaisar Akihito (Kaisar Jepang yang sekarang) juga sudah dua kali mengunjungi kuil ini (tahun 1977 sewaktu masih sebagai putra mahkota, dan tahun 2009).
Bangunan yang bernama Hansouboukannouden 
Akses dan HTM
Akses ke kuil ini bisa dengan beberapa jurusan kereta api. Namun, jika pembaca ingin sampai ke sini dengan biaya yang paling murah dan cepat dari pusat kota, pembaca bisa naik kereta dari Stasiun Shinjuku dengan menggunakan JR line dan turun di Stasiun Niiza. Jarak tempuhnya sekitar 40 menit. Lalu dari Stasiun Niiza, pembaca bisa naik bus dengan jurusan Higashikurumeeki Higashiguchi, atau bisa juga jalan kaki.
Kereta yang menuju Kuil Heirinji
Berdasarkan pengalaman, maka saya merekomendasikan pembaca untuk berjalan kaki, karena pemandangannya alamnya bagus dan sekaligus bisa trekking. Kita bisa melalui jalan yang masih banyak ditumbuhi pohon tinggi. Di kanan-kiri jalan, selain ada berbagai macam tanaman, ada juga saluran air yang airnya juga bening mengalir. Jarak yang harus ditempuh dengan jalan kaki sekitar 3 Km. Nggak begitu capek kok :)
Fotografer Pemburu Momiji (banyak yang pakai tripod juga walaupun dilarang)
Kuil buka dari jam 09.00 sampai 16.30 (batas masuk terakhir jam 16:00) dengan harga tanda masuk 500 yen untuk dewasa dan 200 yen untuk anak-anak.
Pada saat musim gugur, lumayan banyak pengunjung yang datang. Disarankan agar pembaca datang di pagi hari kalau berencana untuk mengunjungi kuil.
Pemandangan dari belakang Sanmon 
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan :
  • Tidak tersedia vending di areal kuil. Jadi untuk pembaca yang punya rencana berkunjung, sebaiknya membawa/membeli minuman dari luar.
  • Bagi penggemar fotografi, di area kuil tidak diperbolehkan menggunakan monopod atau tripod.
  • Sampah juga harap dibawa pulang.
  • Bagi yang sudah keluar dari area kuil (keluar melalui pintu masuk), tidak diperkenankan untuk masuk kembali kecuali membayar lagi.
  • Komplek kuil sangat luas, namun ada beberapa tempat atau jalan yang tidak bisa diakses oleh umum. Jadi diharap mematuhi peraturan, misalnya jangan mencoba masuk jika ada tulisan dilarang masuk atau menerobos tempat yang diberi pagar (walaupun pagar rendah bisa dilangkahi atau hanya diberi pagar tali).
Bonus foto-foto momiji di area kuil.
Foto dengan Lensa Manual Trioplan 100/2.8
Foto dengan Lensa Manual Trioplan 100/2.8
Foto dengan Lensa Manual Trioplan 100/2.8